Kantor
Mail Address :
Perumahan Taman Laguna, Ruko No. 112
Jl. Alternatif Cibubur
Bekasi 17435
(+62 21) 8459-0227
(+62 21) 8459-0227
gpmt_pusat@yahoo.com
17 January 2017
Dalam rangka menyerap produksi jagung di tingkat petani, Kementerian Pertanian (Kementan) menggandeng Asosiasi Produsen Pakan Indonesia, yang sebelumnya dikenal dengan nama GPMT (Gabungan Perusahaan Makanan Ternak).
Sekretaris Jenderal GPMT, Desianto Budi Utomo mengatakan berdasarkan hasil pertemuan antara pihak asosiasi dengan Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, impor jagung tahun depan ditargetkan ditekan hingga 0%. Hal ini dimaksudkan untuk mendukung tujuan pemerintah dalam mencapai swasembada jagung yang ditargetkan dapat terealisasi pada tahun 2017 mendatang.
Pertemuan berlangsung diruang kerja Menteri Pertanian setelah sebelumnya Menteri Pertanian menyelenggarakan pertemuan koordinasi dengan para assosiasi untuk membahas ketersediaan dan stabilisasi harga bahan pangan pokok menjelang puasa dan lebaran tahun 2016 di ruang pola Kementerian Pertanian pada Senin (23/5/16).
“Pertemuan sangat kondusif dan kami menjalin babak baru dengan pak Menteri, bahwa pada prinsipnya kami in line dengan program-program kedepan pak menteri khususnya upaya pak menteri agar kami mendukung target pemerintah tahun depan bisa benar-benar impor jagung 0 % dapat terwujud”, jelas Desianto.
Data GPMT mencatat importasi jagung pada tahun 2014 mencapai sebesar 3,1 juta ton, sedangkan tahun 2015 ini ditekan sebesar 50% sehingga mencapai sekitar 1,2 - 1,5 juta ton. “Tahun ini kan sudah 50 persen dari tahun lalu jadi sudah sangat kondusif dan kita ingin mengembangkan jagung lokal. Kita ingin membantu petani, petani untung, nanti petani bisa mempunyai daya beli dan juga akan mendukung peningkatan konsumsi protein hewani”, tambahnya.
Menteri Pertanian mengatakan stock secara kebutuhan nasional saat ini tersedia untuk 1 (satu) bulan kedepan hingga pertengahan juni. Kondisi jagung saat ini kondusif. Kementerian Pertanian akan terus mengembangkan produksi jagung lokal. Harga dipasaran cukup baik berkisar antara Rp. 3.200 – Rp 3.450.
“Untuk Pak Menteri, kami siap untuk lebih bergandengantangan dengan tujuan untuk mensukseskan swasembada jagung khususnya, kita konsen terhadap peningkatan produksi dan produktivitas jagung nasional,” tegas Sekjen GPMT.
Sebelumnya Menteri Pertanian mengucapkan selamat dan sukses kepada GPMT yang telah melaksanakan kongres ke 13 beberapa waktu lalu di Bogor (19-21/5/16). Pertemuan tersebut sekaligus ajang perkenalan pengurus baru GPMT dihadapan Menteri Pertanian. Menteri Pertanian berpesan agar GPMT harus mensinergikan program kerja mereka dan mendukung terwujudnya target pemerintah untuk tahun depan tidak ada impor lagi.
“Saya ucapkan selamat kepada Saudaraku yang terpilih menjadi pengurus. Saya harap pengurus kedepan dapat mensinergikan program dan targetnya agar tahun depan tercapai impor jagung 0%,” ujar Menteri Pertanian.
Amran juga menyampaikan bahwa pemerintah meminta agar para pelaku usaha (produsen pakan) untuk dapat menjadi pionir dalam menyukseskan swasembada jagung melalui peningkatan produksi dan produktivitas jagung nasional. (wan)
sumber : Infovet